Kamis, 21 Februari 2013

Manfaat belajar piano


Piano = Fokus dan Disiplin

Piano merupakan alat musik yang dimainkan dengan menggunakan jari jemari untuk menekan setiap tuts yang ada dalam piano. Jika anak terus berlatih piano maka kemampuan motoriknya pun akan terasah. Belajar piano juga melatih anak untuk fokus dan disiplin, karena untuk bisa mahir memainkannya seseorang membutuhkan waktu yang sangat panjang serta rutinitas dan konsentrasi yang tinggi.

Dalam bermain piano seseorang harus bisa menganalisa hitungan-hitungan not balok, serta mengananilisa unsur nada rendah dan tinggi. Tak heran bila anak yang mahir bermain piano juga memiliki tingkat ketelitian yang tinggi, serta pandai dalam bidang matematika. Untuk belajar piano di usia prasekolah sebaiknya menggunakan piano akustik, karena piano akustik memiliki gradasi suara mulai dari nada yang rendah sampai yang tinggi.

Dr Kuei Pin Yeo menyarankan, sebaiknya jenis alat musik piano yang pertama dikenalkan pada anak terlebih dulu. Karena piano memiliki unsur nada dari yang rendah sampai nada yang tinggi, sehingga si kecil bisa mengenal mana nada yang tinggi dan mana yang rendah. Piano merupakan dasar untuk bisa memainkan alat musik seperti, drum, biola, ataupun alat musik yang lainnya.

Manfaat belajar drum

Drum/Perkusi = Kerja sama

Mengenalkan drum/perkusi pada anak sejak dini dapat menstimulasi perkembangan IQ anak. Pun dapat melatih otot-otot tubuh. Seperti diketahui bermain drum/perkusi melibatkan seluruh anggota tubuh, dan tentunya hal ini juga bermanfaat untuk kesehatan tubuh si kecil.

Ketika bermain kedua tangan harus konsisten dalam menabuh drum/perkusi, sehingga hal ini juga membantu si kecil dalam berkoordinasi atau bekerja sama. Untuk anak usia prasekolah, sebaiknya tidak langsung diberikan drum set lengkap seperti orang dewasa, namun drum khusus untuk anak-anak terlebih dahulu.

Rabu, 20 Februari 2013

Pendidikan musik usia dini??pentingkah?


Manfaat Belajar Piano Sejak Dini

Dr. Gordon Show mengatakan belajar piano bermanfaat untuk menstimulasi kecerdasan atau intelligensi seorang anak. Bermain piano juga memberikan masa depan bagi seorang anak. Jika seorang anak belajar piano, maka ia dapat menstimulasi kecerdasannya dalam bidang pelajaran yang lain. Bahkan dalam kesimpulan para psikolog menyebutkan bahwa bermain musik terutama piano disebut-sebut sebagai “perangkat pendidikan’ yang dapat membantu ekselerasi perkembangan seorang anak. Bagaimana bisa?
Ada banyak manfaat atau pengaruh positif musik khususnya piano bagi seorang anak. Bermain piano dapat menstimulasi intelligensi atau kecerdasan anak yang belajar musik. Ada suatu koordinasi yang baik antara mata, tangan bahkan kaki dalam memainkan piano yang tentu semua ini bisa terlaksana atau terkoordinasi dengan baik karena kedua sisi otak anak dipergunakan bersama- sama dalam waktu yang bersamaan. Dalam menghafal pelajaran matematika atau kimia, kita hanya memakai otak sisi kiri saja tetapi bermain musik lebih fokus pada otak sisi kanan dan pada saat yang sama memakai otak sisi kiri, sehingga mampu menyeimbangkan otak kiri dan otak kanan.
Salah satunya aspek penting dalam bermain piano adalah konsentrasi. Seorang anak akan mencoba mempelajari lagu yang akan dimainkannya melalui membaca not-not pada garis-garis musik buku piano yang terpajang di piano. Kemudian ia mempergunakan kedua pendengarannya dan mempergunakan lengan, tangan, kaki, dan keseluruhan jari-jemarinya untuk memainkan piano. Dan semuanya itu berlangsung dalam waktu yang bersama- sama dan hal ini membutuhkan konsen yang tinggi. Nilai-nilai konsentrasi, koordinasi dan kepercayaan diri inilah yang dianggap dapat membantu seorang pemain piano lebih unggul dalam bidang lain dibanding dengan mereka yang tidak belajar musik.
Fakta menunjukkan, dari hasil penelitian siswa – siswi di Jepang, 90% anak yang bermain piano ternyata memiliki kecerdasan intelektual yang lebih di banding dengan mereka yang tidak sama sekali menguasai alat musik. Bagi para lansia bermain piano juga dapat meningkatkan daya ingat, yakni tidak cepat “pikun” serta membantu meningkatkan fungsi pendengaran (mencegah agar fungsi pendengaran tidak menurun secara drastis).
Mempelajari piano ternyata juga mempermudah kita dalam mempelajari alat musik lainnya. Saya sebagai buktinya. Saya mendapat banyak kemudahan dalam pelajaran musik di sekolah. Contohnya saja saya dengan mudah dapat menguasai alat musik recorder dalam jangka waktu hanya 1 minggu, dan memperoleh nilai yang sangat memuaskan yakni 90 saat masih duduk di bangku SMP. Di mana pada waktu itu kami di haruskan untuk menguasai permainan recorder, dan pada waktu itu saya sama sekali belum mengenal recorder. Itu semua berkat dan manfaat belajar piano sejak kecil.
Tertarik untuk belajar & bermain musik? Tak pernah ada kata “terlambat” dalam belajar.  Selamat mencoba :)

Jumat, 15 Februari 2013

Keuntungan edukasi musik

Twelve Benefits of Music Education
Music Educaton Advocacy Resources


1. Early musical training helps develop brain areas involved in language and reasoning. It is thought that brain development continues for many years after birth. Recent studies have clearly indicated that musical training physically develops the part of the left side of the brain known to be involved with processing language, and can actually wire the brain's circuits in specific ways. Linking familiar songs to new information can also help imprint information on young minds.

2. There is also a causal link between music and spatial intelligence (the ability to perceive the world accurately and to form mental pictures of things). This kind of intelligence, by which one can visualize various elements that should go together, is critical to the sort of thinking necessary for everything from solving advanced mathematics problems to being able to pack a book-bag with everything that will be needed for the day.

3. Students of the arts learn to think creatively and to solve problems by imagining various solutions, rejecting outdated rules and assumptions. Questions about the arts do not have only one right answer.

4. Recent studies show that students who study the arts are more successful on standardized tests such as the SAT. They also achieve higher grades in high school.

5. A study of the arts provides children with an internal glimpse of other cultures and teaches them to be empathetic towards the people of these cultures. This development of compassion and empathy, as opposed to development of greed and a "me first" attitude, provides a bridge across cultural chasms that leads to respect of other races at an early age.

6. Students of music learn craftsmanship as they study how details are put together painstakingly and what constitutes good, as opposed to mediocre, work. These standards, when applied to a student's own work, demand a new level of excellence and require students to stretch their inner resources.

7. In music, a mistake is a mistake; the instrument is in tune or not, the notes are well played or not, the entrance is made or not. It is only by much hard work that a successful performance is possible. Through music study, students learn the value of sustained effort to achieve excellence and the concrete rewards of hard work.

8. Music study enhances teamwork skills and discipline. In order for an orchestra to sound good, all players must work together harmoniously towards a single goal, the performance, and must commit to learning music, attending rehearsals, and practicing.

9. Music provides children with a means of self-expression. Now that there is relative security in the basics of existence, the challenge is to make life meaningful and to reach for a higher stage of development. Everyone needs to be in touch at some time in his life with his core, with what he is and what he feels. Self-esteem is a by-product of this self-expression.

10. Music study develops skills that are necessary in the workplace. It focuses on "doing," as opposed to observing, and teaches students how to perform, literally, anywhere in the world. Employers are looking for multi-dimensional workers with the sort of flexible and supple intellects that music education helps to create as described above. In the music classroom, students can also learn to better communicate and cooperate with one another.

11. Music performance teaches young people to conquer fear and to take risks. A little anxiety is a good thing, and something that will occur often in life. Dealing with it early and often makes it less of a problem later. Risk-taking is essential if a child is to fully develop his or her potential. Music contributes to mental health and can help prevent risky behavior such as teenage drug abuse.

12. An arts education exposes children to the incomparable.

Carolyn Phillips is the author of the Twelve Benefits of Music Education. She is the Former Executive Director of the Norwalk Youth Symphony, CT.

http://www.childrensmusicworkshop.com/advocacy/12benefits.html

Observasi dari cina tentang leuntungan belajar musik

Keuntungan Kursus Musik

Penelitian ini awalnya dipublikasikan oleh The Chinese University Of Hong Kong. Peneliti mengobservasi 90 anak berusia antara 6 dan 15 tahun. Sebagian anak dari tempat les musik orkestra senar, dan sisanya tidak mengikuti kursus musik di tempat les. Penelitian lainnya dilakukan oleh University Of Toronto, dengan mengikutsertakan 144 anak usia 6 tahun yang secara acak ditunjuk untuk mengikuti les piano, vokal, atau tidak mengikuti les musik di tempat kursus sama sekali,selama setahun.
Hasil penelitian mengemukakan, bahwa pelajaran instrumen musik murah di tempat kursus musik dapat memicu kemampuan matematika dan IQ secara keseluruhan. Hasilnya menunjukkan, anak-anak yang mengikuti kursus music di tempat kursus musik, semakin baik perkembangan otaknya.
Sedangkan penelitian diMcMaster University dan Rotman Research Institute Toronto menyimpulkan,bahwa musik course 4 bulan saja di tempat kursus sudah dapat meningkatkan perkembangan otak. Penelitian dilakukan dengan mengamati aktivitas neuronal anak-anak usia 4-6 tahun yang mengikuti music course di tempat les musik selama setahun.
Setelah dibandingkan, otak anak-anak yang mengikuti les music di tempat les selama setahun, lebih berkembang. Kemampuan untuk mengingat suatu deretan angka juga lebih tajam dari pada kelompok anak yang tidak mengikuti musik course. Dari sini terlihat bahwa musik murah di kursus musik mempunyai andil dalam perkembangan otak anak-anak.
Usia yang ideal untuk memulai les music antara 3 – 6 tahun. Pada usia tersebut masa terbaik perkembangan pendengaran. Selain itu, usia 8 – 9 tahun, otak kanan dan kiri akan terhubung dan mengalami penebalan pada penghubung otak kanan dan kiri. Apabila diberikan music course sebelum usia 8tahun, maka dapat meningkatkan kecerdasan anak. Hal ini telah banyakdibuktikan di negara-negara maju. Tak heran apabila kursus music dipakai sebagai kurikulum wajib.
Semakin muda usia mengecap les musik, maka semakin pintar anak mereka. Itulah stigma yang ada pada orangtua. Dengan cara ini, biaya pendidikan anak bisa diperkcil dengan hasil maksimal. (Chika / dari berbagai sumber)

http://www.kabarinews.com/

Longtime benefit of studying music

Early Music Lessons Have Longtime Benefits

 
 
When children learn to play a musical instrument, they strengthen a range of auditory skills. Recent studies suggest that these benefits extend all through life, at least for those who continue to be engaged with music.
But a study published last month is the first to show that music lessons in childhood may lead to changes in the brain that persist years after the lessons stop.
Researchers at Northwestern University recorded the auditory brainstem responses of college students — that is to say, their electrical brain waves — in response to complex sounds. The group of students who reported musical training in childhood had more robust responses — their brains were better able to pick out essential elements, like pitch, in the complex sounds when they were tested. And this was true even if the lessons had ended years ago.
Indeed, scientists are puzzling out the connections between musical training in childhood and language-based learning — for instance, reading. Learning to play an instrument may confer some unexpected benefits, recent studies suggest.
We aren’t talking here about the “Mozart effect,” the claim that listening to classical music can improve people’s performance on tests. Instead, these are studies of the effects of active engagement and discipline. This kind of musical training improves the brain’s ability to discern the components of sound — the pitch, the timing and the timbre.
“To learn to read, you need to have good working memory, the ability to disambiguate speech sounds, make sound-to-meaning connections,” said Professor Nina Kraus, director of the Auditory Neuroscience Laboratory at Northwestern University. “Each one of these things really seems to be strengthened with active engagement in playing a musical instrument.”
Skill in appreciating the subtle qualities of sound, even against a complicated and noisy background, turns out to be important not just for a child learning to understand speech and written language, but also for an elderly person struggling with hearing loss.
In a study of those who do keep playing, published this summer, researchers found that as musicians age, they experience the same decline in peripheral hearing, the functioning of the nerves in their ears, as nonmusicians. But older musicians preserve the brain functions, the central auditory processing skills that can help you understand speech against the background of a noisy environment.
“We often refer to the ‘cocktail party’ problem — or imagine going to a restaurant where a lot of people are talking,” said Dr. Claude Alain, assistant director of the Rotman Research Institute in Toronto and one of the authors of the study. “The older adults who are musically trained perform better on speech in noise tests — it involves the brain rather than the peripheral hearing system.”
Researchers at the University of California, San Francisco, are approaching the soundscape from a different point of view, studying the genetics of absolute, or perfect, pitch, that ability to identify any tone. Dr. Jane Gitschier, a professor of medicine and pediatrics who directs the study there, and her colleagues are trying to tease out both the genetics and the effects of early training.
“The immediate question we’ve been trying to get to is what are the variants in people’s genomes that could predispose an individual to have absolute pitch,” she said. “The hypothesis, further, is that those variants will then manifest as absolute pitch with the input of early musical training.”
Indeed, almost everyone who qualifies as having truly absolute pitch turns out to have had musical training in childhood (you can take the test and volunteer for the study at http://perfectpitch.ucsf.edu/study/).
Alexandra Parbery-Clark, a doctoral candidate in Dr. Kraus’s lab and one of the authors of a paper published this year on auditory working memory and music, was originally trained as a concert pianist. Her desire to go back to graduate school and study the brain, she told me, grew out of teaching at a French school for musically talented children, and observing the ways that musical training affected other kinds of learning.
“If you get a kid who is maybe 3 or 4 years old and you’re teaching them to attend, they’re not only working on their auditory skills but also working on their attention skills and their memory skills — which can translate into scholastic learning,” she said.
Now Ms. Parbery-Clark and her colleagues can look at recordings of the brain’s electrical detection of sounds, and they can see the musically trained brains producing different — and stronger — responses. “Now I have more proof, tangible proof, music is really doing something,” she told me. “One of my lab mates can look at the computer and say, ‘Oh, you’re recording from a musician!’ ”
Many of the researchers in this area are themselves musicians interested in the plasticity of the brain and the effects of musical education on brain waves, which mirror the stimulus sounds. “This is a response that actually reflects the acoustic elements of sound that we know carry meaning,” Professor Kraus said.
There’s a fascination — and even a certain heady delight — in learning what the brain can do, and in drawing out the many effects of the combination of stimulation, application, practice and auditory exercise that musical education provides. But the researchers all caution that there is no one best way to apply these findings.
Different instruments, different teaching methods, different regimens — families need to find what appeals to the individual child and what works for the family, since a big piece of this should be about pleasure and mastery. Children should enjoy themselves, and their lessons. Parents need to care about music, not slot it in as a therapeutic tool.
“We want music to be recognized for what it can be in a person’s life, not necessarily, ‘Oh, we want you to have better cognitive skills, so we’re going to put you in music,’ ” Ms. Parbery-Clark said. “Music is great, music is fantastic, music is social — let them enjoy it for what it really is.”

Manfaat musik untuk otak

Musik Baik Untuk Perkembangan Otak Anak

Beberapa tahun terakhir ini telah dipublikasikan penelitian yang menguatkan argumen bahwa pelajaran musik memiliki efek positif terhadap perkembangan otak anak.
Penelitian ini awalnya dipublikasikan oleh The Chinese University Of Hong Kong. Peneliti mengobservasi 90 anak berusia antara 6 dan 15 tahun. Sebagian anak dari sekolah musik orkestra senar, dan sisanya tidak mengikuti latihan musik. Penelitian lainnya dilakukan oleh University Of Toronto, dengan mengikutsertakan 144 anak usia 6 tahun yang secara acak ditunjuk untukmengikuti les piano, vokal, atau tidak mengikuti les sama sekali,selama setahun.
Hasil penelitian mengemukakan, bahwa pelajaran instrumen musik dapat memicu kemampuan matematika dan IQ secara keseluruhan. Hasilnya menunjukkan, anak-anak yang mengikuti pelajaran musik, semakin baik perkembangan otaknya.
Sedangkan penelitian diMcMaster University dan Rotman Research Institute Toronto menyimpulkan,bahwa pelajaran musik 4 bulan saja sudah dapat meningkatkan perkembangan otak. Penelitian dilakukan dengan mengamati aktivitas neuronal anak-anak usia 4-6 tahun yang mengikuti pelajaran musik selama setahun.
Setelah dibandingkan, otak anak-anak yang mengikuti musik selama setahun, lebih berkembang. Kemampuan untuk mengingat suatu deretan angka juga lebih tajam dari pada kelompok anak yang tidak mengikuti pelajaran musik. Dari sini terlihat bahwa musik mempunyai andil dalam perkembangan otak anak-anak.
Usia yang ideal untuk memulai pelajaran musik antara 3 – 6 tahun. Pada usia tersebut masa terbaik perkembangan pendengaran. Selain itu, usia 8 – 9 tahun, otak kanan dan kiri akan terhubung dan mengalami penebalan pada penghubung otak kanan dan kiri. Apabila diberikan pendidikan musik sebelum usia 8tahun, maka dapat meningkatkan kecerdasan anak. Hal ini telah banyakdibuktikan di negara-negara maju. Tak heran apabila musik dipakai sebagai kurikulum wajib.
Semakin muda usia mengecap pendidikan musik, maka semakin pintar anak mereka. Itulah stigma yang ada pada orangtua. Dengan cara ini, biaya pendidikan anak bisa diperkcil dengan hasil maksimal.
Di Indonesia, banyak tempat kursus musik, sepertiYamaha Music Indonesia, Yayasan Pendidikan Musik, Lembaga Pendidikan Musik Farabi, Yayasan Musik Indonesia, Sekolah Musik Modern Kawai,hingga Purwacaraka Music Studio. Ada yang mengikuti kursus musik secara berkala dengan tujuan untuk menjadi musisi, ada juga untuk perkembangan otak sang anak.
Verra, orangtua murid dari salah satu tempat kursus musik mengaku, anaknya mengalami perubahan besar setelah mengikuti kursus musik. Mulai dari perubahan emosi hingga tingkah laku. “Dulu,sebelum les musik, emosi anak saya sangat labil. Misalnya, jika kami pergi jalan-jalan ke mall atau toko, pasti selalu minta dibelikan mainan. Pokoknya keinginan dia harus dituruti. Anak saya kini sudah tidak meminta macam-macam lagi. Selain itu, emosinya lebih terkontrol dan cepat mengerti,” papar Verra.
Bahkan, setelah mengikuti kursus musik, kedua anak Verra menjadi lebih berprestasi, terutama Dhana, anak keduanya. “Anak saya itu gampang sakit, jadi jarang masuk sekolah. Dia biasanya masuk sekolah hanya untuk mengikuti ulangan saja. Pelajaran yang diberikan guru hanya dipelajari sekedarnya, namun nilai-nilai ulangannya tetap bagus. Bahkan ia bisa berprestasi, walaupun jarang masuk sekolah,” aku Vera.
Verra merasa, musik-lah yang membuat otak anaknya lebih berkembang. Sejak mengikuti kursus musik selama dua tahun, prestasi Dhana semakin baik. Selain itu dia menjadi lebih kritisdan cepat tanggap terhadap lingkungan sekitar.
Lain lagi dengan cerita Nadia, salah satu murid di Purwacaraka Music Studio. Awalnya Nadia divonis sebagai anak yang mengalami down syndrome.Kelahirannya yang prematur membuat otak Nadia tidak sinkron dengan tubuhnya. Bahkan, Nadia tidak bisa duduk dengan benar dan tidak bisa fokus pada satu hal.
Diana, guru piano Nadia, menjelaskan bahwa Nadia memang belajar lebih lambat dari anak-anak yang seumur dengannyadan lebih sensitif. Setelah belajar piano, ia mengalami perkembangan yang luar biasa. Ia mampu menyerap pelajaran dengan baik, walaupun sedikit lebih lambat dari anak kebanyakan. Namun, Nadia sudah terlepas dari vonis down syndrome tersebut.
Kursus musik memang mempunyai banyak fungsi. Mulai dari perkembangan otak hingga mengkontrol emosi anak. Manfaat belajar musik antara lain meningkatnya kemampuan bersosialisasi, melatih empati dan menumbuhkan musikalitas anak dengan menggunakan lagu dan gerakan-gerakan yang merangsang koordinasi bagian otak.
Alat musik yang direkomendasikan antara lain, organ dan piano. Dentingan kedua alat musik tersebut bisa merangsang otak anak untuk lebih kreatif. Tidak kedua alat musik itu saja, biola dan gitar juga baik untuk dipelajari.
Latihan musik sehari selama 30 menit sudah cukup membantu perkembangan otak anak.Jadi, semakin muda belajar musik maka semakin baik. (Chika / dari berbagai sumber)
Untuk Share Artikel ini, Silakan Klik www.KabariNews.com/?31208

Paket member HOME

 
 
Paket member: 
  • Paket member 6 bulan A* (gratis biaya pendaftaran dan biaya form) (hemat 450,000) 
  •  Paket member 6 bulan B (Diskon 50%+50% untuk biaya pendaftaran dan pembayaran perbulan) (hemat 300,000)
  • Paket member 12 bulan A* (gratis biaya pendaftaran, biaya form dan gratis biaya kursus 1 bulan) (hemat 1,050,000)
  •  Paket member 12 bulan B (gratis biaya pendaftaran, biaya form dan pembayaran perbulan, diskon 50% untuk uang kursus bulanan di bulan ke 13) (hemat 750,000)

  *Pembayaran untuk paket 6 bulan A dan 12 bulan A dilakukan dengan sistem cash keras
** Syarat dan ketentuan berlaku

Promo

HOME menawarkan promo dan diskon hingga 1 juta rupiah..untuk info lebih lanjut hubungi kami

Contact us: 021- 70763747, 0812-8405-4300, 2A9A703D (pin bb)
JOIN NOW!! Get your music here, it feels good to be HOME. =)

Kamis, 14 Februari 2013

Les musik??apakah buang-buang waktu??untuk apa??

Musik ternyata mempengaruhi perkembangan IQ (Intelligent Quotion) dan EQ (Emotional Quotion) seseorang. Seorang anak yang telah dibiasakan mendengarkan musik dari sejak kecil maka kecerdasan emosional dan intelegensinya akan lebih berkembang dibandingkan dengan anak yang jarang mendengarkan musik

Ada beberapa keuntungan ketika anak menyukai musik, diantaranya adalah:
  1. Anak yang sering mendengarkan musik tingkat kedisiplinannya lebih baik dibandingkan dengan anak yang jarang mendengarkan musik 
  2. Musik dapat menjadikan anak pintar terutama di bidang logika matematika dan bahasa.
  3. Musik juga dapat membantu anak yang kurang pandai berbicara untuk menyalurkan perasaan dan emosi yang terpendam.
  4. Bermain  musik dapat memicu kepintaran kinestetis atau kepintaran gerak tubuh dan mengurangi stress anak.
  5. Musik mampu mempengaruhi perkembangan intelektual anak dan bisa membuat anak pintar bersosialisasi.
  6. Alunan musik memberikan manfaat pada perkembangan intelektual anak, bahkan  didalam kandunganpun dianjurkan memperdengarkan musik kepada anak.
  7. Ketertarikan anak pada permainan musik berawal dari mendengarkan musik, dengan mendengarkan musik akan melatih fungsi otak anak yaitu berhubungan dengan daya nalar dan intelektual anak.
  8. Musik dapat mengoptimalkan perkembangan intelektual anak dan musik juga bisa membuat anak jadi cerdas sekaligus kreatif, musik juga dapat membangun rasa percaya diri dan kemandirian.

Rabu, 13 Februari 2013

Happy valentine

Happy Valentine bagi semua yang merayakan.
Berbagi kasih hendaknya kita lakukan setiap hari nya.
Bersama HOME, mari bagikan kasih anda kepada orang yang anda sayangi lewat musik.
Dapatkan segera promo khusus selama bulan februari ini..
Info lebih lanjut hubungi HOME

HOME:
Jl. Batu Jajar no.12a
Jakarta Pusat

Contact Number:
(0812-84054300)
(021-70763747)
(2A9A703D) 


Selasa, 12 Februari 2013

Promo untuk jemaat GBI rayon 1c

kabar gembira buat jemaat GBI rayon 1c. Home Jakarta mengadakan promosi bagi jemaat GBI hanya dengan membawa KKJ atau warta, maka anda akan mendaptkan diskin uang pendaftaran 50%+50%..Buruan daftar!!!! untuk info lebih lanjut bisa PM. 
Contact us: 021- 70763747, 0812-8405-4300, 2A9A703D

Minggu, 10 Februari 2013

Promo jemaat GBI rayon 1C

Shallom saudara-saudara sekalian.

HOME membuka pendaftaran bagi seluruh jemaat GBI rayon 1C dengan promo khusus,yaitu
DISKON 50%+50% untuk biaya pendaftaran..

syaratnya mudah, cukup membawa warta GBI rayon 1C atau fotokopi KKJ ke HOME.

info lebih lanjut hubungi HOME:
Jl batu jajar no 12a
0812-84054300
2a9a703d