Selasa, 21 Mei 2013

Bukti efek positif musik 1

A. Latar Belakang
Adanya remaja yang masih duduk di bangku sekolah yang merasa jenuh saat mempelajari pelajaran sekolah pada saat dirumah. Kejenuhan itu dapat terlihat pada saat remaja tersebut belajar pelajaran sekolah dimalam hari yang merasa kurang bersemangat untuk belajar. Hal ini membuat remaja tersebut meninggalkan belajar dimalam hari dengan alasan mereka merasa kelelahan dengan rutinitas yang sudah dijalani selama seharian.

Kebiasaan remaja yang meninggalkan kewajibannya sebagai seorang pelajar yaitu belajar terutama belajar dimalam hari untuk menyiapkan materi yang akan diterimanya di sekolah keesokan harinya.

Remaja terkadang lebih memilih bermain, tidur atau melakukan hal lain selain belajar dimalam hari untuk pelajaran sekolah esokan harinya, walaupun mereka mengetahui bahwa besok ada tugas atau ulangan di sekolah yang akan dilaksanakan.

Kejenuhan dan lebih memilihnya bermain dari pada belajar tersebut, membuat nilai di sekolah mereka menurun akibat tidak pernah belajar untuk ulangan dan tidak mengerjakan tugas dari sekolah di rumah, hanya karena mereka merasa jenuh untuk belajar pelajaran sekolah untuk besok. Bayangkan jika para calon generasi penerus bangsa tersebut lebih memilih bermain dan beralasan kelelahan atau merasa jenuh disaat mereka belajar! Apakah bisa bangsa ini menjadi bangsa yang lebih maju dari sekarang?

Melihat permasalahan diatas, muncul sebuah gagasan yang bisa membantu remaja untuk mengatasi kejenuhan pada saat belajar. Gagasan tersebut muncul dengan memanfaatkan sesuatu yang dekat dengan lingkungan remaja.

Musik adalah salah satu instrumen yang sudah tidak asing ditelinga remaja. Tidak hanya remaja saja yang mengetahui tentang musik, semua orang pun mengetahui musik. Sifat musik yang umum (universal) membuat musik tidak asing ditelinga manusia. Mulai dari anak-anak hingga dewasa mengenalinya.

Musik adalah bunyi yang teratur, memiliki nada, beat dan irama. Musik dapat menjadi penghibur sat dalam kesedihan, musik dapat memotivasi semangat dalam masa perjuangan, musik dapat menjadi sarana ungkapan cinta kepada sang kekasih, musik dapat mengrenggangkan pikiran saat menghadapi kepenatan hidup. Musik menurut Aristoteles mempunyai kemampuan mendamaikan hati yang gundah, mempunyai terapi rekreatif dan menumbuhkan jiwa patriotisme (wikipedia.org)

Pada dasarnya musik adalah sebuah bentuk aktivitas manusia yang mempunyai maksud tertentu, setidaknya musik meliputi tiga komponen yaitu komponis, produk musikal yang dihasilkannya, dan aktivitas dimana komponis tersebut membuat produk musikal. Komponis membuat sesuatu (musik), berada dalam konteks yang spesifik. Artinya bahwa ketika komponis mengeluarkan ide, akan dipengaruhi oleh konteks tertentu, seperti yang telah disebutkan di atas, bisa dilihat dari tujuannya, para pendengarnya, tempatnya atau waktunya

Remaja dan musik sudah sangat dekat sekali, remaja sekarang mengaku bahwa musik dapat membuat jiwa mereka tenang. Berbagai aliran musik mulai dari musik klasik, gospel, jazz, blues, funk, rock, pop, ska, reggae, dub hingga hip-hop rap dan rapcore sudah melekat di telinga remaja sekarang. Alunan instrument jenis musik yang beragam tersebut dapat membuat remaja lebih bersemangat. (wikipedia.org)

Kenyataan lain menunjukkan, bahwa sebagian remaja mengatakan bahwa hidup tanpa musik sangat hampa. Banyak dari mereka yang menggunakan musik sebagai alat penenang pikiran, penyalur inspirasi dan tempat untuk mengekspresikan sesuatu.


B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah membuat suatu inovasi baru yang membuat remaja yang masih duduk
di bangku sekolah tidak jenuh pada saat belajar dirumah dan lebih memilih belajar
dirumah dibandingkan dengan bermain atau melakukan kegiatan lain selain belajar?

C. Tujuan Penelitian
1. Menemukan suatu inovasi baru untuk membuat remaja tidak jenuh dalam belajar pelajaran sekolah diluar sekolah.
2. Mengetahui alasan remaja merasa jenuh pada saat belajar

D. Manfaat Penelitian
Keberhasilan penelitian ini akan memberi manfaat baik secara teoritis maupun praktis.
1. Secara teoritis dapat menambah informasi tentang manfaat musik bagi remaja yang kesulitan belajar.
2. Secara praktis, dapat memanfaatkan musik sebagai inovasi baru yang dapat membantu remaja untuk membunuh rasa jenuh dan kurang bersemangat pada saat belajar.


BAB II
Metode Penelitian

A. Metode Penelitian
Dalam penelitian ini, digunakan metode wawancara secara langsung kepada narasumber. Metode wawancara ini berguna untuk proses pengumpulan data yang diperlukan.

Penelitian ini membutuhkan populasi dan sampel sebagai langkah awal sebelum melaksanakan pencarian data dengan menggunakan metode wawancara secara langsung kepada narasumber. Setelah menentukan populasi dan sampel, barulah penyusunan angket berupa pertanyaan-pertanyaan kepada narasumber dirancang. Pembuatan angket pada penelitian ini berfungsi pada proses pengumpulan data baik secara individu maupun secara berkelompok. Pembuatan angket dapat mempermudah untuk mencari data.

Setelah angket beserta jawaban dari narasumber didapat, barulah penelitian ini dilanjutkan dengan menganalisis jawaban dari narasumber dengan mencari banyaknya remaja yang mendengar dan tidak mendengar musik pada saat belajar.

Setelah menganalisis data yang diperoleh dari wawancara yang dilakukan secara langsung kepada narasumber, barulah penelitian ini dapat diketahui hasilnya dan dapat menentukan kesimpulan dari penelitian ini.


B. Menentukan Populasi dan Sampel
Penelitian ini menggunakan populasi dan sampel sebagai contoh. Populasi yang digunakan pada penelitian ini adalah pelajar Sekolah Menengah Pertama di kota Mojokerto. Penelitian ini mengambil sampel dengan jumlah 10 (sepuluh)orang pelajar yang terdiri dari 8 (delapan) pelajar dari siswa kelas 9 di Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 kota Mojokerto dan 2 (dua) pelajar dari siswa kelas 9 Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 kota Mojokerto.


C. Perancangan dan Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 28 Oktober – 31 Oktober 2008. Penelitian ini dirancang secara individu dengan tempat pelaksanaan penelitian di Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 kota Mojokerto serta di rumah.

D. Instrumen Penelitian
1. Apakah kamu pernah merasa jenuh pada saat belajar? Berikan alasannya!
2. Apakah kamu pernah belajar dengan mendengarkan musik?berikan alasannya!
3. Aliran musik apa yang kamu dengarkan pada saat belajar dengan mendengar musik?
4. Mengapa kamu memilih aliran musik tersebut?
5. Apakah manfaat dari musik pada saat kamu belajar?
6. Darimana kamu mendengarkan musik pada saat belajar?
5. Pelajaran apa yang tepat untuk belajar sambil mendengar musik?
6. Apakah bisa meresap pelajaran yang kamu pelajari dengan mendengar musik?
8. Apakah kamu merasa lebih bersemangat belajar jika mendengar musik?


E. Data dan Instrumen Penelitian
Dari sepuluh (10) sampel yang ada dalam penelitian ini, semua sampel tersebut mengatakan bahwa mereka sering mengalami kejenuhan pada saat belajar. Ada berbagai alasan yang membuat rasa kejenuhan pada saat mereka belajar timbul, seperti mereka hanya melihat bacaan pada buku pelajaran, suasana pada saat mereka belajar kurang menarik, karena tidak bisa memahami pelajaran dan munculnya anggapan bahwa belajar itu membosankan karena harus membacanya.

Sepuluh sampel tersebut mengatakan bahwa mereka pernah mendengarkan musik pada saat belajar. Rata-rata dari mereka memberi alasan mendenagarkan musik pada saat belajar sebagai hiburan untuk menghilangkan rasa jenuh dan ada yang berpendapat bahwa tidak dapat belajar ditempat yang sepi.

Aliran musik yang mereka dengar pada saat belajar ada yang menyebutkan aliran musik klasik, pop, pop mellow korea, jazz dan rap. Untuk alasan mengapa memilih jenis aliran tersebut, mereka memiliki jawaban masing-masing, seperti beralasan bahwa aliran musik tersebut enak untuk didengar, dekat dengan remaja, dapat memunculkan inspirasi, karena menyukai aliran tersebut, tidak terdapatnya kata-kata pada musik klasik dan sebagai alat penyantai untuk belajar.

Manfaat musik pada saat belajar menurut mereka rata-rata menjawab untuk menghilangkan rasa jenuh dan dapat fokus pada pelajaran. Mereka mendengarkan musik di Media Player 3 (MP3) di Handphone dan radio.

Pelajaran menurut mereka yang tepat untuk belajar dengan mendengar musik adalah matematika, fisika, biologi, sejarah, geografi, ekonomi, bahasa inggris dan komputer. Ada beberapa sampel yang mengatakan bahwa pelajaran yang dipelajari dengan mendengarkan musik terkadang dapat masuk ke otak, terkadang juga tidak masuk ke otak dan sesuai dengan perasaan mereka.

Kesepuluh sampel tersebut mengaku bahwa belajar dengan mendengarkan musik dapat membuat semangat untuk belajar.



F. Tekhnik Analisis Data
Berdasarkan wawancara dengan 10 (sepuluh) pelajar yang menjadi sampel dalam penelitian ini, diperoleh data berupa hasil presentase:

1. Presentase banyaknya sampel yang merasa jenuh saat belajar:
= Banyak sampel yang merasa jenuh : jumlah sampel x 100%
= 10 : 10 x 100%
= 100%

2. Presentase banyaknya sampel yang mendengarkan musik saat belajar:
= Banyak sampel yang mendengarkan musik : jumlah sampel x 100%
= 10 : 10 x 100%
= 100%

3. Presentase banyaknya sampel yang dapat menyerap pelajaran dengan mendengar musik:
= Banyak sampel yang bisa menyerap pelajaran : jumlah sampel x 100%
= 5 : 10 x 100%
= 50%

4. Presentase banyaknya sampel yang terkadang dapat dan tidak dapat menyerap pelajaran dengan musik:
=Banyak sampel yang dapat dan tidak menyerap pelajaran : jumlah sampel
x 100%
= 2 : 10 x 100%
= 20%

5. Presentase banyaknya sampel yang menyerap tidaknya pelajaran yang tergantung dengan pelajaran yang dipelajari:
= Banyak sampel tergantung pada pelajarannya : jumlah sampel x 100%
= 1 : 10 x 100%
= 10%

6. Presentase banyaknya sampel yang menyerap tidaknya pelajaran yang sesuai dengan suasana hati:
=Banyak sampel yang tergantung pada suasana hati : jumlah sampel x
100%
= 1 : 10 x 100%
= 10%
7. Presentase banyaknya sampel yang tidak dapat menyerap pelajaran dengan mendengarkan musik:
=Banyak sampel yang tidak dapat menyerap pelajaran : jumlah sampel
x 100%
= 1 : 10 x 100%
= 10%

8. Presentase banyaknya sampel yang merasa bersemangat belajar dengan mendengarkan musik:
=Banyak sampel yang bersemangat belajar : jumlah sampel x 100%
= 10 : 10 x 100%
= 100%


BAB III
Hasil Penelitian
Penelitian ini menghasilkan data bahwa banyak remaja yang merasa jenuh pada saat belajar dan mendengarkan musik pada saat belajar. Musik terbukti membuat remaja lebih bersemangat belajar. Sebanyak 100% dari sampel mengatakan, bahwa belajar diluar sekolah menimbulkan rasa jenuh dan kurang bersemangat. Musik dapat membantu mereka dalam mengusir rasa jenuh pada saat belajar dan menciptakan rasa semangat untuk belajar kembali.

Dari wawancara yang dilakukan, diperoleh fakta bahwa musik dapat membuat remaja bersemangat dalam belajar. Sebanyak 50% dari sampel mengungkapkan bahwa pelajaran yang dipelajari dengan menggunakan musik dapat meresap ke dalam otak. Sedangkan, 50% lainnya dari sampel mengungkapkan bahwa pelajaran yang dipelajari dengan mendengarkan musik terkadang dapat masuk ke otak dan terkadang juga tidak, sesuai dengan suasana hati, sesuai dengan pelajaran yang sedang dipelajari dan tidak masuk ke dalam otak.

Hal ini membuktikan bahwa musik sangat berpengaruh pada kehidupan remaja. Musik juga sangat berpengaruh dalam kegiatan belajar remaja yang masih duduk dibangku sekolah yang merasakan jenuh. Selain itu, musik juga berfungsi sebagai pembangkit semangat belajar remaja yang hilang karena timbulnya rasa kejenuhan pada diri remaja.


BAB IV
Penutup

A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa musik membuat remaja merasa bersemangat pada saat belajar dengan menggunakan musik dengan berbagai macam aliran musik yang menurut mereka dapat membantu menghilangkan rasa jenuh dan memberi semangat untuk belajar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar