A. Latar Belakang
Adanya remaja yang masih duduk di bangku sekolah
yang merasa jenuh saat mempelajari pelajaran sekolah pada saat dirumah.
Kejenuhan itu dapat terlihat pada saat remaja tersebut belajar pelajaran
sekolah dimalam hari yang merasa kurang bersemangat untuk belajar. Hal
ini membuat remaja tersebut meninggalkan belajar dimalam hari dengan
alasan mereka merasa kelelahan dengan rutinitas yang sudah dijalani
selama seharian.
Kebiasaan remaja yang meninggalkan kewajibannya
sebagai seorang pelajar yaitu belajar terutama belajar dimalam hari
untuk menyiapkan materi yang akan diterimanya di sekolah keesokan
harinya.
Remaja terkadang lebih memilih bermain, tidur atau
melakukan hal lain selain belajar dimalam hari untuk pelajaran sekolah
esokan harinya, walaupun mereka mengetahui bahwa besok ada tugas atau
ulangan di sekolah yang akan dilaksanakan.
Kejenuhan dan lebih
memilihnya bermain dari pada belajar tersebut, membuat nilai di sekolah
mereka menurun akibat tidak pernah belajar untuk ulangan dan tidak
mengerjakan tugas dari sekolah di rumah, hanya karena mereka merasa
jenuh untuk belajar pelajaran sekolah untuk besok. Bayangkan jika para
calon generasi penerus bangsa tersebut lebih memilih bermain dan
beralasan kelelahan atau merasa jenuh disaat mereka belajar! Apakah bisa
bangsa ini menjadi bangsa yang lebih maju dari sekarang?
Melihat
permasalahan diatas, muncul sebuah gagasan yang bisa membantu remaja
untuk mengatasi kejenuhan pada saat belajar. Gagasan tersebut muncul
dengan memanfaatkan sesuatu yang dekat dengan lingkungan remaja.
Musik
adalah salah satu instrumen yang sudah tidak asing ditelinga remaja.
Tidak hanya remaja saja yang mengetahui tentang musik, semua orang pun
mengetahui musik. Sifat musik yang umum (universal) membuat musik tidak
asing ditelinga manusia. Mulai dari anak-anak hingga dewasa
mengenalinya.
Musik adalah bunyi yang teratur, memiliki nada,
beat dan irama. Musik dapat menjadi penghibur sat dalam kesedihan, musik
dapat memotivasi semangat dalam masa perjuangan, musik dapat menjadi
sarana ungkapan cinta kepada sang kekasih, musik dapat mengrenggangkan
pikiran saat menghadapi kepenatan hidup. Musik menurut Aristoteles
mempunyai kemampuan mendamaikan hati yang gundah, mempunyai terapi
rekreatif dan menumbuhkan jiwa patriotisme (wikipedia.org)
Pada
dasarnya musik adalah sebuah bentuk aktivitas manusia yang mempunyai
maksud tertentu, setidaknya musik meliputi tiga komponen yaitu komponis,
produk musikal yang dihasilkannya, dan aktivitas dimana komponis
tersebut membuat produk musikal. Komponis membuat sesuatu (musik),
berada dalam konteks yang spesifik. Artinya bahwa ketika komponis
mengeluarkan ide, akan dipengaruhi oleh konteks tertentu, seperti yang
telah disebutkan di atas, bisa dilihat dari tujuannya, para
pendengarnya, tempatnya atau waktunya
Remaja dan musik sudah
sangat dekat sekali, remaja sekarang mengaku bahwa musik dapat membuat
jiwa mereka tenang. Berbagai aliran musik mulai dari musik klasik,
gospel, jazz, blues, funk, rock, pop, ska, reggae, dub hingga hip-hop
rap dan rapcore sudah melekat di telinga remaja sekarang. Alunan
instrument jenis musik yang beragam tersebut dapat membuat remaja lebih
bersemangat. (wikipedia.org)
Kenyataan lain menunjukkan, bahwa
sebagian remaja mengatakan bahwa hidup tanpa musik sangat hampa. Banyak
dari mereka yang menggunakan musik sebagai alat penenang pikiran,
penyalur inspirasi dan tempat untuk mengekspresikan sesuatu.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah membuat suatu inovasi baru yang membuat remaja yang masih duduk
di bangku sekolah tidak jenuh pada saat belajar dirumah dan lebih memilih belajar
dirumah dibandingkan dengan bermain atau melakukan kegiatan lain selain belajar?
C. Tujuan Penelitian
1. Menemukan suatu inovasi baru untuk membuat remaja tidak jenuh dalam belajar pelajaran sekolah diluar sekolah.
2. Mengetahui alasan remaja merasa jenuh pada saat belajar
D. Manfaat Penelitian
Keberhasilan penelitian ini akan memberi manfaat baik secara teoritis maupun praktis.
1. Secara teoritis dapat menambah informasi tentang manfaat musik bagi remaja yang kesulitan belajar.
2.
Secara praktis, dapat memanfaatkan musik sebagai inovasi baru yang
dapat membantu remaja untuk membunuh rasa jenuh dan kurang bersemangat
pada saat belajar.
BAB II
Metode Penelitian
A. Metode Penelitian
Dalam
penelitian ini, digunakan metode wawancara secara langsung kepada
narasumber. Metode wawancara ini berguna untuk proses pengumpulan data
yang diperlukan.
Penelitian ini membutuhkan populasi dan sampel
sebagai langkah awal sebelum melaksanakan pencarian data dengan
menggunakan metode wawancara secara langsung kepada narasumber. Setelah
menentukan populasi dan sampel, barulah penyusunan angket berupa
pertanyaan-pertanyaan kepada narasumber dirancang. Pembuatan angket pada
penelitian ini berfungsi pada proses pengumpulan data baik secara
individu maupun secara berkelompok. Pembuatan angket dapat mempermudah
untuk mencari data.
Setelah angket beserta jawaban dari
narasumber didapat, barulah penelitian ini dilanjutkan dengan
menganalisis jawaban dari narasumber dengan mencari banyaknya remaja
yang mendengar dan tidak mendengar musik pada saat belajar.
Setelah
menganalisis data yang diperoleh dari wawancara yang dilakukan secara
langsung kepada narasumber, barulah penelitian ini dapat diketahui
hasilnya dan dapat menentukan kesimpulan dari penelitian ini.
B. Menentukan Populasi dan Sampel
Penelitian
ini menggunakan populasi dan sampel sebagai contoh. Populasi yang
digunakan pada penelitian ini adalah pelajar Sekolah Menengah Pertama di
kota Mojokerto. Penelitian ini mengambil sampel dengan jumlah 10
(sepuluh)orang pelajar yang terdiri dari 8 (delapan) pelajar dari siswa
kelas 9 di Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 kota Mojokerto dan 2 (dua)
pelajar dari siswa kelas 9 Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 kota
Mojokerto.
C. Perancangan dan Pelaksanaan Penelitian
Penelitian
ini dilaksanakan pada tanggal 28 Oktober – 31 Oktober 2008. Penelitian
ini dirancang secara individu dengan tempat pelaksanaan penelitian di
Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 kota Mojokerto serta di rumah.
D. Instrumen Penelitian
1. Apakah kamu pernah merasa jenuh pada saat belajar? Berikan alasannya!
2. Apakah kamu pernah belajar dengan mendengarkan musik?berikan alasannya!
3. Aliran musik apa yang kamu dengarkan pada saat belajar dengan mendengar musik?
4. Mengapa kamu memilih aliran musik tersebut?
5. Apakah manfaat dari musik pada saat kamu belajar?
6. Darimana kamu mendengarkan musik pada saat belajar?
5. Pelajaran apa yang tepat untuk belajar sambil mendengar musik?
6. Apakah bisa meresap pelajaran yang kamu pelajari dengan mendengar musik?
8. Apakah kamu merasa lebih bersemangat belajar jika mendengar musik?
E. Data dan Instrumen Penelitian
Dari
sepuluh (10) sampel yang ada dalam penelitian ini, semua sampel
tersebut mengatakan bahwa mereka sering mengalami kejenuhan pada saat
belajar. Ada berbagai alasan yang membuat rasa kejenuhan pada saat
mereka belajar timbul, seperti mereka hanya melihat bacaan pada buku
pelajaran, suasana pada saat mereka belajar kurang menarik, karena tidak
bisa memahami pelajaran dan munculnya anggapan bahwa belajar itu
membosankan karena harus membacanya.
Sepuluh sampel tersebut
mengatakan bahwa mereka pernah mendengarkan musik pada saat belajar.
Rata-rata dari mereka memberi alasan mendenagarkan musik pada saat
belajar sebagai hiburan untuk menghilangkan rasa jenuh dan ada yang
berpendapat bahwa tidak dapat belajar ditempat yang sepi.
Aliran
musik yang mereka dengar pada saat belajar ada yang menyebutkan aliran
musik klasik, pop, pop mellow korea, jazz dan rap. Untuk alasan mengapa
memilih jenis aliran tersebut, mereka memiliki jawaban masing-masing,
seperti beralasan bahwa aliran musik tersebut enak untuk didengar, dekat
dengan remaja, dapat memunculkan inspirasi, karena menyukai aliran
tersebut, tidak terdapatnya kata-kata pada musik klasik dan sebagai alat
penyantai untuk belajar.
Manfaat musik pada saat belajar menurut
mereka rata-rata menjawab untuk menghilangkan rasa jenuh dan dapat
fokus pada pelajaran. Mereka mendengarkan musik di Media Player 3 (MP3)
di Handphone dan radio.
Pelajaran menurut mereka yang tepat untuk
belajar dengan mendengar musik adalah matematika, fisika, biologi,
sejarah, geografi, ekonomi, bahasa inggris dan komputer. Ada beberapa
sampel yang mengatakan bahwa pelajaran yang dipelajari dengan
mendengarkan musik terkadang dapat masuk ke otak, terkadang juga tidak
masuk ke otak dan sesuai dengan perasaan mereka.
Kesepuluh sampel tersebut mengaku bahwa belajar dengan mendengarkan musik dapat membuat semangat untuk belajar.
F. Tekhnik Analisis Data
Berdasarkan
wawancara dengan 10 (sepuluh) pelajar yang menjadi sampel dalam
penelitian ini, diperoleh data berupa hasil presentase:
1. Presentase banyaknya sampel yang merasa jenuh saat belajar:
= Banyak sampel yang merasa jenuh : jumlah sampel x 100%
= 10 : 10 x 100%
= 100%
2. Presentase banyaknya sampel yang mendengarkan musik saat belajar:
= Banyak sampel yang mendengarkan musik : jumlah sampel x 100%
= 10 : 10 x 100%
= 100%
3. Presentase banyaknya sampel yang dapat menyerap pelajaran dengan mendengar musik:
= Banyak sampel yang bisa menyerap pelajaran : jumlah sampel x 100%
= 5 : 10 x 100%
= 50%
4. Presentase banyaknya sampel yang terkadang dapat dan tidak dapat menyerap pelajaran dengan musik:
=Banyak sampel yang dapat dan tidak menyerap pelajaran : jumlah sampel
x 100%
= 2 : 10 x 100%
= 20%
5. Presentase banyaknya sampel yang menyerap tidaknya pelajaran yang tergantung dengan pelajaran yang dipelajari:
= Banyak sampel tergantung pada pelajarannya : jumlah sampel x 100%
= 1 : 10 x 100%
= 10%
6. Presentase banyaknya sampel yang menyerap tidaknya pelajaran yang sesuai dengan suasana hati:
=Banyak sampel yang tergantung pada suasana hati : jumlah sampel x
100%
= 1 : 10 x 100%
= 10%
7. Presentase banyaknya sampel yang tidak dapat menyerap pelajaran dengan mendengarkan musik:
=Banyak sampel yang tidak dapat menyerap pelajaran : jumlah sampel
x 100%
= 1 : 10 x 100%
= 10%
8. Presentase banyaknya sampel yang merasa bersemangat belajar dengan mendengarkan musik:
=Banyak sampel yang bersemangat belajar : jumlah sampel x 100%
= 10 : 10 x 100%
= 100%
BAB III
Hasil Penelitian
Penelitian
ini menghasilkan data bahwa banyak remaja yang merasa jenuh pada saat
belajar dan mendengarkan musik pada saat belajar. Musik terbukti membuat
remaja lebih bersemangat belajar. Sebanyak 100% dari sampel mengatakan,
bahwa belajar diluar sekolah menimbulkan rasa jenuh dan kurang
bersemangat. Musik dapat membantu mereka dalam mengusir rasa jenuh pada
saat belajar dan menciptakan rasa semangat untuk belajar kembali.
Dari
wawancara yang dilakukan, diperoleh fakta bahwa musik dapat membuat
remaja bersemangat dalam belajar. Sebanyak 50% dari sampel mengungkapkan
bahwa pelajaran yang dipelajari dengan menggunakan musik dapat meresap
ke dalam otak. Sedangkan, 50% lainnya dari sampel mengungkapkan bahwa
pelajaran yang dipelajari dengan mendengarkan musik terkadang dapat
masuk ke otak dan terkadang juga tidak, sesuai dengan suasana hati,
sesuai dengan pelajaran yang sedang dipelajari dan tidak masuk ke dalam
otak.
Hal ini membuktikan bahwa musik sangat berpengaruh pada
kehidupan remaja. Musik juga sangat berpengaruh dalam kegiatan belajar
remaja yang masih duduk dibangku sekolah yang merasakan jenuh. Selain
itu, musik juga berfungsi sebagai pembangkit semangat belajar remaja
yang hilang karena timbulnya rasa kejenuhan pada diri remaja.
BAB IV
Penutup
A. Kesimpulan
Dari
hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa musik membuat remaja merasa
bersemangat pada saat belajar dengan menggunakan musik dengan berbagai
macam aliran musik yang menurut mereka dapat membantu menghilangkan rasa
jenuh dan memberi semangat untuk belajar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar