Apakah anda seorang yang pernah
mengikuti kursus piano, namun berhenti di tengah jalan sebelum bisa
bermain piano? Pernahkah dipikirkan apa yang merupakan alasan utama anda
berhenti belajar piano? Jawaban yang singkat dan sering terdengar
adalah "saya tak ada waktu latihan," "saya terlalu sibuk dengan
pekerjaan" dan lain-lain. Memang alasan-alasan itu benar tetapi alasan
itu belum tentu menjadi dasar utama anda berhenti belajar piano. Ada
orang terus menerus belajar piano hingga bertahun-tahun, ia mengikuti
ujian lokal, nasional dan Internasional (ABRSM), namun kelihatannya ia
bukan seorang pianis yang berhasil. Ia bukan seorang pianis yang
menonjol, karena kemungkinan semua kegiatan itu diikuti bukan karena
kemauannya sendiri tetapi kemauan orangtua, keluarga, dan
sahabat-sahabatnya.
Harus diakui
bahwa belajar piano itu tidak mudah dan menuntut suatu usaha keras,
disiplin dan dorongan yang kuat dari dalam diri sendiri. Tanpa ada
dorongan dari dalam diri sendiri niscaya ia bisa berhasil. Faktor
penting inilah yang harus dimiliki setiap siswa piano yang ingin
berhasil. Memang banyak orang berkata, bakat seseorang yang menentukan
keberhasilan seseorang. Itu benar, tetapi tak seorangpun di dunia ini
yang mengetahui bakatnya tanpa terjun ke bidang musik itu. Jika ingin
mengetahui apakah seseorang memiliki bakat dalam piano, maka ia harus
ikuti proses belajar piano. Selama dalam proses belajar inilah, secara
progresif, lambat tapi pasti, ia akan mengetahui apa ia berbakat dalam
piano. Terlepas dari apakah anda mengetahui bakat anda atau tidak, ada
beberapa kualitas penting yang harus dimiliki seorang pelajar piano yang
ingin berhasil.
Ia Harus Memiliki Daya Tarik
Seorang
yang ingin berhasil dalam piano, ia harus memiliki daya tarik terhadap
piano. Maksudnya, ia harus senang mendengarkan permainan piano, atau
senang melihat konser piano. Kita tidak bisa bayangkan jika ia tidak
suka mendengarkan piano, lalu ia dipaksa belajar piano. Ketertarikan ini
sangat dibutuhkan seorang siswa piano, karena ia akan menggeluti piano
setiap hari. Ini merupakan perjalanan yang panjang dan melelahkan,
tetapi daya tarik ini akan menjadi modal utama dalam melalui semua
kesulitan yang akan dihadapi.
Ia Harus Memiliki Rasa Ingin Tahu
Ketika
seseorang belajar piano, ia akan disuguhkan berbagai macam informasi
baik saat belajar di tempat kursus ataupun saat sedang berlatih di
rumah. Banyak istilah-istilah dalam bahasa asing yang akan terus-menerus
menjadi bagian proses belajarnya selama belajar piano. Seseorang yang
memilki rasa ingin tahu, ia akan mencari informasi apa yang ia tidak
tahu. Ia akan bertanya kepada guru piano, teman bahkan orangtuanya
tentang apa yang ia tidak ketahui. Dengan kata lain ia tidak merasa
bosan atau jenuh dengan banyak hal yang tidak ia ketahui tetapi
memacunya untuk menggalinya sesuai kemampuannya.
Ia Harus Memiliki Rasa Antusias
Dalam
bermain piano, seseorang harus memiliki semangat yang tinggi yang
selalu membara dalam dirinya untuk terus maju hingga berhasil. Orangtua,
keluarga dan sahabat bisa mendorongnya untuk terus maju tetapi dorongan
dan hasrat yang datang dari diri sendiri merupakan modal utama untuk
mencintai dan menyukai musik. Ini menjadi penentu bagi kemajuan siswa
piano.
Ia Harus Memiliki Kesensitifan
Musik
itu adalah ungkapan emosi dan perasaan. Oleh karena itu seluruh aspek
dari diri seorang pianis seperti pikiran, jiwa dan gerak tubuhnya harus
berbeda dalam keadaan 'tune' dalam mengekspresikannya. Lagu yang
dimainkan harus direnungkan dan dihayati dengan hati-hati agar dapat
menjiwai lagu yang dimainkan. Kepekaan ini adalah salah satu aspek yang
dipercaya dapat menentukan kualitas dari seorang siswa yang berhasil.
Inilah yang membuat seorang pianis berbeda dengan yang lain meskipun
sama-sama bisa memainkan lagu tersebut.
Ia Harus Rendah Hati
Rasa
percaya diri yang dibangun selama belajar piano bisa membuat pianis
menjadi sombong. Ketika seorang pianis menghasilkan permainan yang indah
dan sempurna, ia membutuhkan pengakuan dari para penonton dan juri,
tetapi juga harus menerima batasan. Ada saatnya ia melakukan kesalahan,
lupa, gugup bahkan tergelincir di saat memainkan sebuah lagu, apapun
yang terjadi, ia harus menerima segala saran dan masukan dari
orang-orang yang memiliki pengalaman yang lebih luas dari dirinya
sendiri. Dengan kata lain, janganlah menganggap dirinya yang paling
hebat dari semua orang atau mengganggap dirinya lebih hebat dari gurunya
sendiri. Kerendahan hati akan menjadi keberhasilan seorang pelajar
piano karena ia akan terus belajar dan belajar, tetapi kesombongan akan
merupakan akhir dari karir seorang pianis.
Ia Harus Tekun
Ketekunan
adalah kunci keberhasilan dalam bermain piano. Ada suatu perkataan
"lebih baik berlatih piano 15 menit setiap hari daripada 3 jam tapi
sekali seminggu." Ini mengarah pada ketekunan seorang pelajar piano.
Jika ingin berhasil dalam piano, ia harus belajar dengan tekun dan
tekun. Jangan pernah menganggap remeh akan ketekunan atau menggampangkan
suatu latihan yang diberikan guru piano (piano tutor). Ingat! Jika
bersikap "menggampangkan," ia tidak akan pernah berhasil.
Ia Harus Sabar
Selama
belajar piano, ia akan menghadapi banyak kesulitan yang membuatnya
merasa frustrasi. Belajar piano itu sangat sulit tetapi ia harus
memiliki kesabaran dengan diri sendiri, baik dalam mengendalikan pikiran
maupun seluruh tubuhnya. Hal penting lain yang perlu dimiliki adalah
jangan lupa untuk bersikap sabar terhadap guru yang membimbing. Segala
sesuatunya jika dikerjakan dengan penuh kesabaran akan membuahkan hasil
yang maksimal. Yang jelas belajar piano butuh waktu bertahun-tahun dan
tidak ada jalan pintas untuk itu. Ia perlu sabar selama tahun-tahun itu
untuk bisa melihat hasilnya.
Ia Harus Rasional
Jangan
sekali-kali berpikir dalam waktu singkat ia berharap dapat langsung
memainkan sebuah karya Chopin, Bach, Mozart dan lain-lain. Jangan pula
pernah membandingkan kemampuan permainannya dengan gurunya, ataupun
orang lain yang sudah bertahun-tahun bermain piano. Sikap membandingkan
merupakan sikap orang yang tidak rendah hati. Cukup konsentarasi pada
seluruh jari-jari tangannya ketika memainkannya. Berpikirlah realistis
dan masuk akal, serta ikuti setiap pelajaran selangkah demi selangkah.
Ia Harus Berdedikasi
Apapun
yang dikerjakan, jika tanpa dedikasi yang tinggi, seseorang tidak akan
berhasil. Ia harus menyediakan waktu dan kerja keras yang pantang
menyerah untuk belajar piano. Jadikanlah bermain piano menjadi salah
satu kegiatan yang diprioritaskan dalam kehidupannya. Dengan kata lain,
apa yang gurunya minta untuk dilakukan, harus dikerjakan dengan baik dan
sempurna karena itu adalah bukti dedikasinya belajar piano.
Ia Harus Kreatif
Musik
itu adalah seni dan dimana ada seni di situ dituntut kreatifitas untuk
mendapatkan suatu keindahan, keharmonisan dan hasil yang memuaskan.
Sederet notasi musik (music notes), bukanlah musik itu sendiri melainkan
cara bagaimana nada-nada musik itu dapat membawa sebuah pengalaman
hidup melalui musik. Seorang pemain piano dituntut untuk kreatif dan
inilah yang membedakan seorang pemain piano yang satu dengan yang
lainnya.
Apa Manfaat Belajar Musik Bagi Seorang Anak
Pernah
kita pikirkan, kenapa kita susah menghafal bahan pelajaran sekolah? Apa
yang membuat kita sulit menghafal kalimat dalam buku-buku pelajaran?
Namun pernahkah kita pikirkan kenapa kita begitu gampang menghafal
syair-syair lagu dalam bahasa Indonesia, Inggris, Cina bahkan bahasa
India, yang walaupun banyak lagu-lagu tersebut belum tentu kita pahami
maksudnya? Apa yang membuat kita bisa menghafal syair-syair lagu
sebegitu banyaknya tanpa merasa kesusahan atau terbebani? Bahkan orang
yang tidak bisa membaca sekalipun dapat menghafal syair-syair lagu
dengan jumlah yang banyak. Yang menjadi pertimbangan kita adalah, ada
apa dengan musik? Apakah musik dapat menstimulasi dan mengoptimalkan
otak atau kecerdasan seseorang?
Poin
inilah yang menjadi pertimbangan para ilmuwan untuk terus melakukan
penelitian terhadap pengaruh positif musik dalam kecerdasan seseorang
karena mereka melihat bahwa orang yang belajar musik dapat meningkatkan
kecerdasan dan prestasinya dalam bidang ilmu lain. Maka tidak heran,
negara-negara maju menjadikan mata pelajaran musik menjadi salah satu
mata pelajaran penting untuk bisa melanjutkan sekolah ke tingkat yang
lebih tinggi. Negara Korea misalnya, semua orang Korea yang pernah saya
kenal ketika saya masih kuliah di Singapura, tak satu pun mereka yang
tidak mengenal musik. Memang tidak semua bisa main piano atau instrumen
lainnya, tetapi mereka semua bisa membaca not balok dan bernyanyi dengan
suara yang indah dan terlatih. Ini menunjukkan bahwa pendidikan musik
merupakan pelajaran penting di negara itu.
Yang
menjadi pertanyaan adalah berapa pentingkah musik bagi anak kita?
Mungkin hasil penelitian dari para ilmuwan yang diselenggarakan
berbulan-bulan di sebuah sekolah di Swiss ini dapat menjadi pertimbangan
kita. Dalam hasil penelitian tersebut yang diberi judul "Children Learn
Faster to the Sound of Music" menyimpulkan bahwa anak-anak yang belajar
musik memiliki daya tangkap lebih cepat dibanding anak-anak yang tidak
belajar musik. Disamping itu, terlihat prestasi sekolah anak-anak yang
belajar musik, juga menunjukkan peningkatan yang lebih tinggi dibanding
mereka yang tidak belajar musik. Di Rhole Island, Amerika Serikat
penelitian juga dilakukan terhadap anak-anak sekolah musik tingkat 8
(delapan), dan pada kesimpulannya dalam artikel yang berjudul "Learning
Improved by Arts Training" bahwa anak-anak yang belajar musik memiliki
kepekaan dan daya imajinasi yang lebih tinggi dibanding anak-anak yang
tidak belajar musik. Mereka yang belajar musik akan lebih cenderung
lebih kreatif dibanding dengan yang tidak belajar musik. Salah satu
artikel dalam majalah psikologi di Jerman, "Psychologie Heute" yang
diberi judul "Music Makes Children Smart" melaporkan bahwa anak-anak
yang belajar musik cenderung lebih peka perasaannya dalam berbagai
suasana. Meskipun para ilmuwan masih terus meneliti kesimpulan diatas,
namun mereka secara aklamasi mengakui bahwa musik bisa memberikan
stimulus atau rangsangan terhadap bidang lainnya serta bisa membantu
kecerdasan seseorang.
Nah,
sekarang kita kembali pada pertanyaan tadi. Apa yang membuat kita lebih
mudah menghafal syair-syair lagu dibanding dengan materi pelajaran
sekolah? Jawabannya adalah ketika kita menghafal materi pelajaran
sekolah, kita memakai otak kanan kita. Otak kanan ini sudah kita pakai
sejak kita lahir hingga kita kuliah bahkan selama kita hidup. Sedangkan
ketika kita bernyanyi atau bermain musik kita memakai otak kiri. Jadi
ketika kita menghafal syair-syair lagu, pada umumnya kita tidak
menghafalkannya seperti kita menghafal bahan ujian sekolah tetapi kita
menghafalnya sambil kita bernyanyi. Jadi ketika menghafal syair sebuah
lagu, di sana kita telah menggunakan kedua bagian otak kita.
Disamping
pengaruh positif di atas, musik juga bisa memberikan pengaruh positif
terhadap kepribadian seorang anak. Belajar musik bisa membangun rasa
percaya diri anak. Kita ambil sebagai contoh seorang yang sedang belajar
piano. Jika ia terus belajar piano hingga mahir maka rasa percaya diri
yang tinggi dan mental yang kuat akan terbentuk dengan sendirinya
meskipun tadinya ia seorang pemalu. Kenapa demikian? Karena selama
belajar piano ia dituntut untuk mencapai standar tertentu, dimana ia
harus belajar mengalahkan segala rintangan dan kelemahannya.
Pertimbangkan
fakta-fakta ini. Pertama, ia akan dibentuk melalui konser-konser piano
yang diikutinya selama belajar piano, baik di tempat tertutup seperti
hotel-hotel atau di tempat terbuka seperti di mall-mall. Bahkan jika ia
berprestasi ia akan mengikuti pertandingan-pertandingan di berbagai
perlombaan di tempat kursus, sekolah, kota, ibu kota, bahkan
pertandingan International di berbagai negara. Rasa percaya diri itu
dengan sendirinya akan terbentuk. Kedua, rasa percaya diri juga akan
diperoleh ketika mengikuti ujian Piano baik ujian lokal kursus atau
International seperti mengikuti ujian Royal atau The Association Boards
of Royal Schools of Music (ABRSM) karena para penguji ujian ini adalah
orang-orang Inggris yang secara khusus dikirim ke berbagai negara.
Hal
lain yang tidak kalah pentingnya adalah bahwa dengan belajar musik,
misalnya piano, ia akan memiliki waktu yang terbatas untuk bergabung
dengan teman-temannya yang nakal dan jahat di luar jam sekolah.
Kenakalan remaja dan narkoba semakin banyak memakan korban khususnya
anak-anak yang masih duduk di bangku sekolah. Kegiatan belajar musik
tentu akan membantu anak-anak kita terhindar dari masalah tersebut
karena belajar piano misalnya bukan hanya sekedar belajar, meskipun
pertemuan di tempat kursus hanya berlangsung sekali dalam satu minggu
tetapi murid-murid piano dituntut untuk terus berlatih dan belajar di
rumah minimal satu jam setiap harinya jika ingin berhasil dalam belajar
piano. Anak-anak remaja juga bisa mengikuti kelompok musik mini chambers
atau mini orchestra yang dibentuk oleh tempat-tempat kursus tertentu.
Hal
penting lainnya adalah bahwa mahir dalam bermain musik misalnya piano
dapat memberikan penghasilan bagi seorang pianis. Memang benar, ketika
kita mengirimkan anak-anak kita belajar piano sekali dalam satu minggu,
kita tidak berencana yang macam-macam. Kita pikir itu hanya sekadar
mengisi waktu atau bagi kita yang mengerti manfaat musik seperti yang
saya paparkan di atas, kita ingin anak kita bisa lebih berkreatif dan
lebih cerdas di sekolah. Ini memang rencana yang baik tetapi kita juga
tidak tahu masa depan anak-anak kita, apakah ia akan berhasil kuliah
atau setelah kuliah berhasil dalam pekerjaannya dan sebagainya. Tetapi
jika ia mahir dalam musik piano, itu bisa menjadi sumber penghasilan
yang luar biasa di masa yang akan datang. Seseorang yang sudah lulus
grade 8 Royal (ABRSM), ia tidak susah untuk mendapatkan uang sebesar 5-8
juta per bulan. Jadi musik itu sendiri akan menjadi alternatif
penghasilan anak-anak kita di masa yang akan datang. Bahkan masa
sekarang ada banyak sarjana meninggalkan bidang yang digelutinya
bertahun-tahun demi memfokuskan diri untuk mengajar musik. Dulu pemain
musik seperti pianis dianggap rendah tetapi sekarang ini keahlian musik
bisa mengangkat martabat dan harga diri seseorang serta dapat
berpenghasilan sampai puluhan juta per bulan.
Selagi
ada kesempatan dan kemampuan, kenapa kita tidak mengirimkan anak-anak
kita untuk belajar musik agar mendapat manfaat diatas?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar